Sego Soge Surabaya




Selalu ada yang baru di Surabaya! Nggak hanya lokasi wisatanya yang seru-seru, kuliner kota Pahlawan ini juga nggak kalah enak, lho tentang kuliner kekinian khas Surabaya, Ternyata, saat ini tengah ngetren kuliner baru yang namanya Sego Soge. Wah,  kira-kira makanan apa lagi ini?
Sego Soge ini berasal dari dua suku kata dan menggunakan bahasa Jawa. Sego berarti nasi, sementara Soge mengandung makna kaya. Jadi, secara harafiah, Sego Soge memiliki makna nasi yang kaya.
Ternyata maksudnya Sego Soge ini adalah nasi yang berlimpah dengan lauk yang nikmat. Sesuai pula dengan tagline-nya yang juga memakai bahasa Jawa, “Tak dungakno sing tuku cepet soge.” Yang artinya, “Saya doakan yang beli cepat kaya raya.” Lucu, kan?

Sego Soge Menyediakan Beberapa Jenis toping yaitu :
Sego Soge Bakso
Sego Soge Sosis
Sego Soge Ikan Salmon
Sego Soge Udang Lobster
Sego Soge Daging
Sego Soge Telur Ceplok
Semua Terasa Nikmat Bila Saus Barbeque Disiramkan Diatas Nasinya....

Menerima Pesanan Untuk Segala Macam Kegiatan
Whatsapp : 0878-5306-6116
Alamat: Kejawan Putih Tambak II A No.17, Kejawaan Putih Tamba, Mulyorejo, Kota SBY, Jawa Timur 60112

Cerita Dari Pemilik Sego Soge
Sebelum merintis usaha, Sufiyanto Arief bekerja di salah satu perusahaan makanan (frozen food) di kawasan Gresik. Hampir 8 tahun Arief bekerja di perusahaan tersebut.
Sebagai pegawai, penghasilan Arief bisa dibilang pas-pasan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diakui sangat berat. Bahkan, Arief mengaku harus gali lubang tutup lubang lantaran terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
“Saya sering kerja lembur pulang pergi, Surabaya-Gresik. Saya sulit membagi waktu bersama keluarga. Banyak waktu terbuang namun hasil tak seberapa,” tutur Arief.
Terlilit utang, Arief berupaya untuk membuka pintu rezeki lain dengan merintis usaha. Dia lalu menceritakan awal perjuangannya berjualan olahan frozen food berupa produk sosis goreng.  “Hari Senin sampai Jumat, saya kerja di Gresik. Hari Sabtu dan Minggu, saya gunakan jualan di kampus dan sekolah yang ngadakan event,” terangnya.
Kegiatan itu dilakukan Arief hingga berbulan-bulan. Pertengahan tahun 2013, dia ikut acara yang diadakan ITS Surabaya. “Saya lolos seleksi ikut jualan di Jalan Tunjungan. Alhamdulillah, saya dapat Rp 5,5 juta. Saya kaget bisa ngumpulin duit sebanyak itu. Pendapatan itu lebih besar dari gaji bulanan saya,” tegasnya, lalu tersenyum.
Akhir 2013, Arief membulatkan tekad berhenti bekerja dan mulai merintis usaha. Istrinya, Yuanita, menentang bila Arief harus resign. Karena siapa yang bisa menjamin ada pengganti pendapatan bulanan?
“Waktu itu istri saya ragu. Ia takut usaha yang saya rintis ini gagal. Namun, saya yakinkan dia. Saya bertekad hidup merdeka dengan menjadi pelaku usaha,” kata pria kelahiran November 1979, itu
Usaha yang dirintis Arief memang tak berjalan mulus. Beberapa kali ia mengajukan untuk mengisi stan di sekolah dan kampus di Surabaya, ditolak. Penyebabnya karena jenis produk yang djual sudah ada yang menjual alias sama.
Arief terus memutar otak agar usaha yang saya rintis ini bertahan. Hingga pada Maret 2017, ia mulai berinovasi membuat produk segosoge., Segosoge adalah nasi yang dipadukan dengan 5 lauk, yakni telur, bakso, udang lobster, sosis dan daging. Sebagai pelengkap, Arief menambahkan saus barbeque yang diracik sendiri.
“Nama segosoge itu terinspirasi karena saya tak ingin gagal terus, saya ingin soge (kaya), hehee…,” ucapnya.
Produk segosoge membawa berkah. Beberapa kali dilempar di pasaran, responsnya positif. “Saya dapat jualan di Kampus ITS dan Unair. Selain itu saya juga sering diundang ikut bazar,” aku Arief.
Lamat tapi pasti, usaha Arief terus membesar. Pesanan datang silih berganti. Istrinya, Yuanita, yang semula meragukan, kini berbalik mendukung penuh. Hingga akhir 2016, giliran Yuanita yang memutuskan berhenti bekerja lantaran ingin fokus membantu Arief mengembangkan usaha.

“Saya bersyukur istri saya mau menerima keputusan saya ini,” tegas dia, bangga

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Label